TUGAS
4
AUDIT
TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Disusun
oleh :
Elcy Monica
|
12116293
|
Hafizah Aulia
|
13116150
|
Markus Reynaldo S
|
14116271
|
Prillia Kartika E P
|
15116791
|
Yohanes Risco
|
17116784
|
Fakultas Ilmu Komputer &
Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2019
Saat ini TI menjadi salah satu bagian yang sangat penting
bagi suatu perusahaan untuk mendukung pencapaian rencana strategis dan tujuan
perusahaan. Kebutuhan akan pengambilan sebuah keputusan yang cepat dan akurat,
persaingan yang ketat, serta pertumbuhan dunia usaha menuntut dukungan
penggunaan tekhnologi mutakhir yang kuat dan handal. Dalam konteks ini
keberhasilan organisasi akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam
memanpaatkan teknologi informasi secara optimal. Sukses auditor internal sangat
tergantung kepada kemampuan menyumbang nilai terhadap organisasi melalui
pemanfaatan tekhnologi informasi secara efektif. Audit SI dimaksudkan untuk
memberikan informasi kepada manajemen puncak agar manajemen mempunyai “a clear
assessment” terhadap sistem informasi yang diimplementasikan pada organisasi
tersebut. Audit SI juga memiliki beberapa tujuan seperti pengamana aset,
menjaga integritas data, efektifitas sistem, efisiensi sistem, dan ekonomis.
2. Landasan Teori
- Pengertian COBIT
Control Objective for Information and related Technology
atau COBIT merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut
sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara
kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam
suatu organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan
sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu
meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah
organisasi dari sisi penerapan IT.
COBIT dikenal luas sebagai standard defacto untuk
kerangka kerja tata kelola TI (IT Governance) dan yang terkait dengannya. Di
sisi lain standard/framework ini terus berevolusi sejak pertama kali
diluncurkan di 1996 hingga rilis terakhir yaitu COBIT 5 yang diluncurkan pada
Juni 2012 yang lalu. Pada setiap rilisnya, kerangka kerja ini melakukan
pergeseran-pergeseran beberapa paradigma.
COBIT berorientasi proses, dimana secara praktis COBIT
dijadikan suatu standar panduan untuk membantu mengelola suatu organisasi
mencapai tujuannya dengan memanfaatkan TI. COBIT memberikan panduan kerangka
kerja yang bisa mengendalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas
sehingga dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam
organisasi.
COBIT memiliki 4 cakupan domain, yaitu :
- Perencanaan dan organisasi (plan and organise)
- Pengadaan dan implementasi (acquire and implement)
- Pengantaran dan dukungan (deliver and support)
- Pengawasan dan evaluasi (monitor and evaluate)
Maksud utama COBIT ialah menyediakan kebijakan yang jelas
dan good practice untuk IT governance, membantu manajemen senior dalam memahami
dan mengelola resiko-resiko yang berhubungan dengan IT. COBIT menyediakan
kerangka IT governance dan petunjuk control objective yang detail untuk
manajemen, pemilik proses bisnis, user dan auditor.
- Sejarah COBIT
COBIT pertama kali diterbitkan pada tahun 1996, kemudian edisi kedua dari COBIT diterbitkan pada tahun 1998. Pada tahun 2000 dirilis COBIT 3.0 dan COBIT 4.0 pada tahun 2005. Kemudian COBIT 4.1 dirilis pada tahun 2007 dan saat ini COBIT yang terakhir dirilis adalah COBIT 5.0 yang dirilis pada tahun 2012.
COBIT merupakan kombinasi darj prinsip-prinsip yang telah
ditanamkan yang dilengkapi dengan balance scorecard dan dapat digunakan sebagai
acuan model (seperti COSCO) dan disejajarkan dengan standar industri, seperti
ITIL, CMM, BS779, ISO 9000.
Kriteria Informasi Berdasarkan COBIT
Untuk memenuhi tujuan bisnis, informasi perlu memenuhi kriteria tertentu, adapun 7 kriteria informasi yang menjadi perhatian COBIT, yaitu sebagai berikut:
- Effectiveness (Efektivitas). Informasi yang diperoleh harus relevan dan berkaitan dengan proses bisnis, konsisten dapat dipercaya, dan tepat waktu.
- Effeciency (Efisiensi). Penyediaan informasi melalui penggunaan sumber daya (yang paling produktif dan ekonomis) yang optimal.
- Confidentially (Kerahasiaan). Berkaitan dengan proteksi pada informasi penting dari pihak-pihak yang tidak memiliki hak otorisasi/tidak berwenang.
- Intergrity (Integritas). Berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan data/informasi dan tingkat validitas yang sesuai dengan ekspetasi dan nilai bisnis.
- Availability (Ketersediaan). Fokus terhadap ketersediaan data/informasi ketika diperlukan dalam proses bisnis, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Ini juga terkait dengan pengamanan atas sumber daya yang diperlukan dan terkait.
- Compliance (Kepatuhan). Pemenuhan data/informasi yang sesuai dengan ketentuan hukum, peraturan, dan rencana perjanjian/kontrak untuk proses bisnis.
- Reliability (Handal). Fokus pada pemberian informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dan pemenuhan kewajiban mereka untuk membuat laporan keuangan.
- Manfaat dan Pengguna COBIT
Secara manajerial target pengguna COBIT dan manfaatnya adalah :
- Direktur dan Eksekutif
- Manajemen
Untuk keseimbangan resiko dan kontrol investasi.
Untuk benchmark lingkungan TI sekarang dan masa depan.
- Pengguna
- Auditors
Untuk memberikan saran pada control minimum yang diperlukan.
3. Prinsip Dasar Kerangka Kerja COBIT
Kerangka kerja COBIT terdiri dari tujuan pengendalian
tingkat tinggi dan struktur klasifikasi secara keseluruhan, yang pada dasarnya
terdiri dari tiga tingkat usaha pengaturan TI yang menyangkut manajemen sumber
daya TI. Yaitu dari bawah, kegiatan tugas (Activies and Tasks) merupakan
kegiatan yang dilakukan secara terpisah yang diperlukan untuk mencapai hasil
yang dapat diukur. Dan selanjutnya kumpulan Activity dan Tasks dikelompokkan
kedalam proses TI yang memiliki permasalahan pengelolaan TI yang sama akan
dikelompokkan dalam domain. Maka konsep kerangka kerja dapat dilihat dari tiga
sudut pandang, meliputi : Informasi Criteria, IT Resources, IT Processes,
seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Cube COBIT (ITGI : 2007)
Model proses COBIT terdapat empat domain yang didalamnya
terdapat 34 proses dalam memberikan informasi kepada dunia usaha sesuai dengan
bisnis dan kebutuhan tata kelola teknologi informasi. Sehingga domain tersebut
dapat di identifikasikan yang terdiri dari 34 proses, yaitu (ITGI, 2007).
Plan and organize (PO)
Yaitu mencakup masalah mengidentifikasi cara terbaik TI
untuk memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pencapaian tujuan bisnis
organisasi. Domain ini menitikberatkan pada proses perencanaan dan penyelarasan
strategi TI dengan strategi organisasi. Domain PO terdiri dari 10 control
objectives, meliputi :
- PO1 : Define a strategic IT plan
- PO2 : Define the information architecture
- PO3 : Determine technological direction
- PO4 : Define the IT processes, organization and relationships
- PO5 : Manage the IT investment
- PO6 : Communicate management aims and direction
- PO7 : Manage IT human resources
- PO8 : Manage quality human resource
- PO9 : Asses and manage IT risks
- PO10 : Manage projects
Acquire and Implement (AI)
Domain ini menitikberatkan pada proses pemilihan, pengadaan
dan penerapan TI yang digunakan. Pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan,
harus disertai solusi-solusi TI yang sesuai solusi TI tersebut diadakan,
diimplementasikan dan di integrasikan kedalam proses bisnis organisasi. Dimana
domain AI terdiri dari 7 control objectives, meliputi :
- AI1 : Identify automated solutions
- AI2 : Acquire and maintain application software
- AI3 : Acquire and maintain technology infrastructure
- AI4 : Enable operation and use
- AI5 : Procure IT resources
- AI6 : Manage changes
- AI7 : Install and accredit solutions and changes
Deliver and Support (DS)
Domain ini menitikberatkan pada proses pelayanan TI dan
dukungan teknisnya yang meliputi hal keamanan sistem, kesinambungan layanan,
pelatihan dan pendidikan untuk pengguna, dan pengelolaan data yang sedang
berjalan. Dimana domain DS terdiri dari 13 control objectives, meliputi :
- DS1 : Define and manage service levels
- DS2 : Manage third-party services
- DS3 : Manage performance and capacity
- DS4 : Ensure continuous service
- DS5 : Ensure systems security
- DS6 : Identify and allocate costs
- DS7 : Educate and train users
- DS8 : Manage service desk and incidents
- DS9 : Manage the configuration
- DS10 : Manage problems
- DS11 : Manage data
- DS12 : Manage the physical environment
- DS13 : Manage operations
Domain ini menitikberatkan pada proses pengawasan
pengelolaan TI pada organisasi seluruh kendali-kendali yang diterapkan setiap
proses TI harus diawasi dan dinilai kelayakannya secara berkala. Domain ini
fokus pada masalah kendali-kendali yang diterapkan dalam organisasi,
pemeriksaan internal dan eksternal. Dimana domain ME terdiri dari 4 control
objectives, meliputi:
- ME1 : Monitor and evaluate IT performance
- ME2 : Monitor and evaluate internal control
- ME3 : Ensure regulatory compliance
- ME4 : Provide IT Governance
Maka dengan melakukan kontrol terhadap 34 kontrol objectives
tersebut, organisasi dapat memperoleh keyakinan akan kelayakan tata kelola dan
kontrol yang diperlukan untuk lingkungan TI. Karena COBIT dirancang
berorientasi bisnis agar bisa digunakan banyak pihak, tetapi lebih penting lagi
adalah sebagai panduan yang komperehensif bagi manajemen dan pemilik bisnis
proses. Kebutuhan bisnis akan tercermin dari adanya kebutuhan informasi. Dan
informasi itu sendiri perlu memenuhi kriteria kontrol tertentu, untuk mencapai
tujuan bisnis.
4. Contoh Kasus
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan
adalah program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja. Dalam
pelaksanaan tugasnya BPJS Ketenagakerjaan menerapkan teknologi informasi
sebagai salah satu penunjang untuk pencapaian tujuan bisnis salah satunya
adalah dengan mengembangkan layanan BPJSTK Mobile. BPJSTK Mobile adalah
aplikasi pelayanan untuk peserta sebagai bentuk perluasan media layanan
informasi yang dihadirkan untuk pekerja yang ingin memastikan pemenuhan
hak-haknya oleh perusahaan. Pentingnya layanan BPJSTK Mobile untuk melakukan
kegiatan operasional menjadikannya harus dalam kondisi yang optimal, namun
kurangnya tata kelola dalam penerapan teknologi informasi mengakibatkan kurang
optimalnya perusahaan dalam menjalankan tugas dan pencapaian tujuan, sehingga
BPJSTK Mobile perlu dievaluasi agar perusahaan dapat mengukur apakah teknologi
informasi yang diimplementasikan sudah sesuai dengan yang diharapkan. Pada
penelitian ini, standar tata kelola teknologi informasi yang digunakan adalah
COBIT 5 dengan domain Deliver, Support, Services (DSS). Hasil dari penelitian
menunjukkan Capability Level dari proses DSS01 dan DSS02 berada pada level 2
yaitu managed process, proses DSS03, DSS04, DSS05 dan proses DSS06 berada pada
level 1 yaitu performed process. Rekomendasi yang diberikan adalah memperbaiki
kegiatan proses bisnis dengan memanfaatkan aplikasi secara optimal dan membuat
Standard Operasional Procedure (SOP) yang lengkap terkait dengan teknologi
informasi perusahaan.
5. Kesimpulan
Audit sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi / perusahaan.
Audit SI dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen puncak agar
manajemen mempunyai “a clear assessment” terhadap sistem informasi yang diimplementasikan
pada organisasi tersebut. Audit SI juga memiliki beberapa tujuan seperti
pengamana aset, menjaga integritas data, efektifitas sistem, efisiensi sistem,
dan ekonomis. Dalam mengaudit kita juga dapat menggunakan beberapa metode
seperti COBIT, ITIL, COSO, ISO77001 untuk membantu memudahkan proses
pengauditan.
Daftar Pustaka
- Al-Rasyid, A., 2016. Analisis Audit Sistem Informasi Berbasi COBIT 5 Pada Domain Deliver, Service, and Support (DSS) (Studi Kasus: SIM-BL di Unit CDC PT Telkom Pusat. Tbk).
- Institute, 2007. IT Governance Guide using COBIT ed.s.l.:www.itgi.org.
- ISACA, 2012. A Business Framework for the Governance and Management of Enterprise IT. COBIT ed. s.l.:www.isaca.org.
- IT Governance Institute. (2007), “COBIT 4.1 Framework Control Objectives, Management Guidelines, Maturity Models”, IT Governance Institute.
- Ketenagakerjaan, B., 2014. BPJS Ketenagakerjaan.